Teman Sejati?
Mungkin bagi sebagian orang/ khususnya para pemuda - pemudi Indonesia menganggap bahwa sahabt sejati itu pasti ada. Namun dalam realita kehidupan yang kita jalani, sahabat sejati tidak pernah ada. Oke! mungkin yang membaca tulisan orang aneh seperti saya ini pasti marah terutama bagi yang mempunyai anggapan bahwa sahabt sejati itu ada.
Namu gue punya sedikit cerita yang menggambarkan bahwa tidak ada sahabat sejati. Gini ceritanya :
Pernah ada seorang yang mempunyai 2 orang teman, anggap saja orang tersebut mempunyai initial (F) dan kedua temanya tersebut mempunyai initial (A), dan (B). Si F menganggap kedua temannya tersebut adalah sahabat sejatinya, karena tiap kali dia mengalami kesusahan seperti butuh uang untuk makan misalkan, si A selalu ada untuk mengajak F makan, bahkan dia selalu mentraktir F makan. Begitu pula dengan teman si F yang satunya, yaitu si B yang selalu membantu F dalam hal pelajaran, sperti membantu tugas2 yang belum terselesaikan, dan lain - lainya.
Seiring dengan berjalanya waktu dan kebetulan juga si F dan teman - temanya mau lulusan, mereka mendirikan CV. awal - awal berdirinya CV tersebut, mereka selalu kompak dalam bekerja sama. Namun karena mungkin manajemen mereka yang kurang baik!, mereka sepakat untuk membeli laptop khusu buat CV dengan cara kredit, padahal hasil dari CV tersebut belum ada sama sekalu, dan padahal dengan PC Rumah/ laptop yang mereka punya terlebih dahulu sudah sangat membantu! karena CV tersebut baru berdiri. Flash back ke pembelian laptop tadi, yang paling banyak mengeluarkan uang adalah si A, lalu si F, dan si B.
seiring dengan berjalanya waktu (kata2 ini lagi, ini lagi!, maklum kehabisan kosa kata, Hwahahaha.....) mereka akhirnya dapat tawaran proyek meskipun tidak terlalu besar proyek tersebut, karena dana dari CV tidak ada, laptop yang kredit tadi di bawa ke pegadaian dan ditambah dengan HP milik si F. Namun mereka gagal mendapatkan proyek tersebut karena kalah bersaing dengan tender2 besar. Selang beberapa saat mereka dapat tawaran proyek lagi, dan lagi - lagi mereka butuh dana besar, akhirnya mereka hutang di bank dan BPKB sepeda motor si F disuruh teman-temanya untuk di bawa ke pegadaian, dan si F stuju dengan usulan dari temanya tersebut. Mungkin karena dia tidak bisa membedakan mana yang hubungan teman, dan mana yang urusan bisnis. dan dana tersebut kata mereka untuk bisa lulus dari seleksi administrasi proyek tersebut.
Lagi - lagi mereka gagal mendapatkan proyek tersebut. dan pada akhirnya teman dari si F, yaitu si B lepas tangan, dan memilih memikirkan diri sendiri. begitu pula dengan si A karena merasa tidak sanggup lagi, dia (A) bilang pada si F, barang yang di pegadaian saya tidak bisa mengambilnya sekarang. Dan sampai akhirnya melebihi waktu tempo yang diberikan oleh pihak pegadaian, mereka(pihak pegadaian) menelpon si F untuk segera melunasi dan akan mengancam si F bila tidak bisa segera melunasinya, karena barang yang di pegadaian dan hasil pinjaman uang dari bank mengatas namakan si F. dan si F pun bingung mencari uang kemana lagi, sampai akhirnya dia hutang ke temannya (bukan si A dan si B). dan temanya itu pun memberi hutangan sambil memberi saran kepada si F, "Tidak ada yang namanya sahabat/ teman sejati di dunia ini" dan "Boleh kamu membantu teman, tetapi jangan sampai diri kamu sendiri terlibat masalah/ terbebani".
Dan keesokanya si F mendapat telepon lagi dari pihak pegadaian, dan celakanya yang mengangkat telpon itu adalah ortu si F yang sebelumnya tidak tahu sama sekali kalau si F punya hutang yang begitu banyak. dan anehnya ortu dari si F pun bilang hampir sama dengan temanya yang ngasih saran tadi! "Tidak ada yang namanya tman sejati nak"
Ya itulah tadi sedikit cerita nyata yang menunjukkn bahwa teman sejati di dunia ini hampir tidak ada/ bahkan tidak ada sama sekali.
Bagimana kelanjutan hidup si F? ya begitulah, sibuk mencari uang untuk melunasi butangnya ! namuun si F tetap mempunyai sisi positif, karena dia tidak mau melibatkan ortunya dalm urusan yang satu ini.
Salam 3 Jari Bro!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar